Saya ngga mau pindah lah dari Malang, jika situasinya akan terus seperti ini. Gemah ripah loh jinawi, segala hal ada dan mudah didapatkan. Mulai dari wisata, budaya, bahkan cinta, ah.. baiklah.
Ribet? Banget! :D


Saya menyarankan menggunakan kendaraan pribadi, atau jika tidak punya gunakan teman atau gebetan Anda untuk mengantarkan. Kemungkinan hemat dan sampai tujuan tanpa ribet bisa meningkat hingga beberapa kali lipat lebih mudah. Ah, ini guyon kok tapi nyata. :D
Untuk kendaraan pribadi, arahkan saja tujuan Anda pada masjid tiban di sananrejo. Lurus ikuti jalan, hingga bertemu lokasi yang dimaksud. Sekedar saran, karena lokasi yang lumayan agak masuk ke dalam desa dan sulit sinyal, Jangan pernah malu bertanya jika Anda merasa tersasar.
Ketika sampai di lokasi, ini yang saya lakukan:
- Membayar retribusi parkir dan masuk. Sejujurnya saya lupa, tidak mahal kok. Tidak sampai Rp. 10.000.
- Menuju ke lokasi kebun bambu yang sangat luas(kurang lebih 25 Hektare), tapi tidak sampai menjelajah ke dalam. Hanya di tepian kebun bambu saja, melihat beberapa penduduk sekitar memancing di rawa-rawa luar kolam utama Andeman.
Andeman – Kebun Bambu - Setelah selesai di kebun Bambu, Saya ke tepian kolam utama karena penasaran dengan bambu yang tertancap di pinggiran kolam. Sebenarnya saya memiliki asumsi bahwa kolam buatan ini sebenarnya merupakan ‘urukan’(timbunan tanah). Dan ternyata benar, walhasil saya terperosok ke ‘endut’(semacam tanah liat). Beruntunglah, saya tidak sampai tercebur. :D
Andeman – Pasak Bambu lokasi Saya terperosok - Kaki kotor tidak membuat kemudian saya malu, dengan bangganya masih jalan-jalan ke pulau di tengah kolam utama. Pulau putri sekarsari, namanya. Dalam pulau ini, berisikan taman bunga yang masih belum tumbuh sempurna. Beberapa tempat duduk berhadapan pun juga tersedia, sayangnya saya tidak bisa duduk karena basah air hujan belum kering.
Andeman – Semacam Gazebo
- kolam renang menjadi tujuan saya selanjutnya, fikiran saya adalah “lihat dulu ah, kali aja nanti bisa main kesini lagi”. Eh, ternyata cuma buat anak kecil saja. Ya sudah gagal harapan saya, bersamaan dengan hujan yang lumayan deras kembali mengguyur.
Kolam Renang Anak-Anak - Saya berusaha ‘Ngiyup’ tak lain adalah berteduh dari hujan, di warung warung sekitar lokasi. Lumayan banyak dengan sajian utama kopi sachetan dan beberapa mie instan. Tapi saya pesennya teh. :D
Warung sekitar Andeman
Suasana masih mendung, hujan rintik. Keputusan pulang saya ambil dengan pertimbangan kehujanan dan kamera terkena air hujan. Saya bahagia bercampur kecewa setelah main ke tempat ini. Bahagia karena sudah ada langkah positif dari pemerintah setempat untuk mengorganisir wilayah dengan baik. dengan bukti adanya peresmian dari bapak bupati. Kecewanya adalah sampah, tetangga ini kok belum terlalu sadar yah soal buang sampahnya dengan baik. Akhir kata ada quote dari tulisan dilokasi.

“Jagalah Andeman ini seperti kamu jaga dirimu”
Hai Kamu! Kamu udah bisa jaga diri gak?
10 replies on “Andeman, Kebun Bambu Hingga Rawa Rawa”
Wah cakep nih Andeman ini. Itu danau asik buat mancing.
Ga boleh mancing disitu mas, kudu mancing di kolam luarnya. :D
Iki efek kamera opo emang tempate apik?
efek tangan, kamera apik percuma lek tangan e gak mulus. Eh..
Pernah dengar lokasi ini, tapi sampai sekarang belum pernah menyempatkan ke sini. Mungkin lain waktu mencoba melarikan diri dari rutinitas untuk cara yang sederhana. Wisata yang menjangkau semua kalangan. Khususnya bagi yang kangen pedesaan.
By the way, saya seneng banget kalau motoran ke Wajak itu lewat Poncokusumo, ayeeeem banget apalagi kalau pagi pagi hehehe.
bagus sebenarrnya mas, kalau mau melepas penat bentar. Tapi ya gitu, kadang masih ada semacam cowo cowo yang ndeso. Jadi, kebut-kebutan di daerah macem gitu. :D
Teduuuuh! Mana hujan, makin adem tuh. Sayang ya kolam nya cuma bisa buat anak, seengganya kalau ada buat dewasa kan bisa kecipak kecipuk main aer hehehe
Iya bener banget, seenggaknya ada kolam renang buat olahrraga. Tapi sayangnya cuma buat yang kecil, yang buat orang gede belum dibikinkan :(
Warganya mungkin belum melek turisme, bro. Belum sadar apa yang harus ada dan dijaga dari sebuah kawasan wisata, hehe. Mungkin sebaiknya ada pelatihan dulu dari pemerintah kabupaten.
Tempatnya menarik sih, apalagi hutan-hutan bambu itu :)
haha iya itu mas masalahnya, padahal orang kesitu pasti pengen yang indah-indah. Eh, pas kesana kecewa :3