Nyasar barangkali sudah menjadi salah satu fitur yang telah ada dalam diri saya sejak dahulu kala, termasuk dalam salah satu pertemuan dengan teman di kopitiam.
Tag: main di malang
Hotel Zam – zam, begitu mendengar nama tersebut dalam pikiran saya tergambar bahwa akan ada tampilan hotel dengan suasana arab yang kental, mbak mbak bercadar berikut dengan dekorasi pohon kurma di tiap sudutnya. Namun, pikiran ini kemudian secara perlahan berganti ketika saya sampai di Hotelnya langsung. Terang saja sangat berbeda, dengan apa yang saya bayangkan. Hilanglah mimpi saya mau nonton mbak mbak penari berwajah arab. eh.
Wisata coban tidak pernah bertambah, melainkan diperbaharui. Tatanan yang dianggap kurang aman, di pugar lalu diperbaiki. Tujuannya tidak lain agar semua elemen masyarakat yang berbeda umurnya bisa nyaman ada di wisata. Hal tersebut juga berlaku di Wisata coban watu ondo, yang kali terakhir saya kunjungi 5 tahun lalu.
Sebagian penting dari perjalanan saya barangkali adalah soal waktu luang dan teman seperjalanan. Meskipun agak jauh, mungkin saya akan berangkat ketika dua hal tersebut terpenuhi. Belakangan ini hampir tiap akhir pekan terdapat waktu luang dan teman perjalanan, sehingga ada saja ide untuk menciptakan momen baru, salah satu tempat persinggahan beberapa waktu lalu adalah coban talun.
Bersama dengan beberapa teman, saya kembali mengunjungi coban jahe di tumpang. Berbekal motor seadanya dan bungkusan sarapan pagi, kami memulai perjalanan. Sebelumnya, saya sudah pernah ke coban ini beberapa tahun lalu. Tapi karena agak lupa serta takut nyasar, Sebelum memulai perjalanan salah satu diantara kami mencari lokasi coban ini di Google Maps lalu menyimpannya secara Offline. Setelah itu, barulah perjalanan dimulai dari Kota Malang.